Dimensi waktu adalah dimensi dimana kita berada, dan perspektif orang dalam memandangnya pun mungkin berbeda. Bagi seorang muslim, waktu adalah kehidupan, kehidupan yang akan di pertanggungjawabkan. Mungkin setiap orang tahu, tetapi hanya sedikit yang mencerminkan keyakinannya.
Sebenarnya Seberapa penting waktu itu ? Mungkin kita harus
kembali memahami dan lebih memaknai tentang pentingnya sebuah waktu. Dari Muadz bin Jabal Ra. Berkata : Rasulullah Saw. bersabda :"
Tidak akan tergelincir kedua kaki manusia kecuali setelah ditanya empat hal,
tentang Umurnya bagaimana dia habiskan, masa mudanya untuk apa dia manfaatkan,
hartanya dari mana dia dapatkan dan kemana dia dinfakkan, ilmunya apa yang dia
perbuat dengannya?"
Sungguh merugi bagi kita, jika menyia-nyiakan waktu yang tak
bisa tergantikan, Karena waktu memilki karakter :
- cepat berlalu (Qs. 79:46)
- tak tergantikan
- modal kehidupan akhirat
- harta termahal
satu menit yang lalu adalah satu
menit yang tidak akan pernah kembali dan tidak bisa terganti. Jika memanfaatnya
untuk ibadah tentunya kita termasuk orang yang beruntung. Tapi hal yang berbeda
jika satu menit itu kita pergunakan dengan hal yang sia-sia apalagi berbuat
dosa, Naudzubillah.
Oleh karenanya tentu dirasa
penting untuk mengatur waktu, karena hal ini akan menolong kita dalam banyak
hal, diantaranya :
- Menentukan prioritas kerja dalam kehidupan
- Mencapai target dengan cepat, tepat dan baik.
- Meningkatkan kapabilitas & profesionalisme
- Mengefektifkan waktu-waktu luang
- Meminimalisir pemborosan tenaga, dana & waktu.
Jika diatas lebih membahas tentang (WHY) atau urgenitas dari
waktu, mungkin akan lebih elok jika sedikit sharing tentang (HOW TO), Bagaimana
kita mengatur waktu . Banyak cara dan model dalam mengatur waktu, tentunya
harus sesuai dengan keinginan dan kesukaan, secara generalnya mungkin bisa
dijadikan gambaran dalam mengatur waktu,
1.
Planning/perencanaan
• Menentukan prioritas dan target
(tentukan berdasarkan yg bersifat Wajib, Sunnah, Makruh,haram ). Sibukan pada
yang wajib dan sunah, tinggalkan yang makruh dan campakan yang haram.
• Cakupan tujuan (Tujuan yang
bersifat pribadi dan sosial/asas manfaat)
• Ciri tujuan yang baik: jelas,
teukur ,realistis, punya jangka waktu.
2.
Pelaksanaan
·
Jangan menunda pekerjaan, kerjaan apa yang bisa
dikerjakan
·
Konsisten terhadap prioritas kegiatan (wajib,
sunnah, makruh, haram)
·
Mulailah dari hal-hal yang kecil, Mulai dari sekarang juga.
3.
Evaluasi
·
Evaluasi sejauh mana rencana terlaksana, evaluasi
bisa harian,mingguan, bulanan ataupun tahunan.
·
Sabarlah dalam melakukan perubahan, tidak perlu
drastis, yang penting berjalan secara terus menerus (istiqomah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar