Selasa, 24 Juni 2014

Urgensi Waktu


Dimensi waktu adalah dimensi dimana kita berada, dan perspektif orang dalam memandangnya pun mungkin berbeda. Bagi seorang muslim, waktu adalah kehidupan, kehidupan yang akan di pertanggungjawabkan. Mungkin setiap orang tahu, tetapi hanya sedikit yang mencerminkan keyakinannya.
Sebenarnya Seberapa penting waktu itu ? Mungkin kita harus kembali memahami dan lebih memaknai tentang pentingnya sebuah waktu. Dari Muadz bin Jabal Ra. Berkata : Rasulullah Saw. bersabda :" Tidak akan tergelincir kedua kaki manusia kecuali setelah ditanya empat hal, tentang Umurnya bagaimana dia habiskan, masa mudanya untuk apa dia manfaatkan, hartanya dari mana dia dapatkan dan kemana dia dinfakkan, ilmunya apa yang dia perbuat dengannya?"
Sungguh merugi bagi kita, jika menyia-nyiakan waktu yang tak bisa tergantikan, Karena waktu memilki karakter :
  1. cepat berlalu (Qs. 79:46)
  2. tak  tergantikan
  3. modal kehidupan akhirat
  4. harta termahal
satu menit yang lalu adalah satu menit yang tidak akan pernah kembali dan tidak bisa terganti. Jika memanfaatnya untuk ibadah tentunya kita termasuk orang yang beruntung. Tapi hal yang berbeda jika satu menit itu kita pergunakan dengan hal yang sia-sia apalagi berbuat dosa, Naudzubillah.
Oleh karenanya tentu dirasa penting untuk mengatur waktu, karena hal ini akan menolong kita dalam banyak hal, diantaranya :
  1. Menentukan prioritas kerja dalam kehidupan
  2. Mencapai target dengan cepat, tepat dan baik.
  3. Meningkatkan kapabilitas & profesionalisme
  4. Mengefektifkan waktu-waktu luang
  5. Meminimalisir pemborosan tenaga, dana & waktu.
Jika diatas lebih membahas tentang (WHY) atau urgenitas dari waktu, mungkin akan lebih elok jika sedikit sharing tentang (HOW TO), Bagaimana kita mengatur waktu . Banyak cara dan model dalam mengatur waktu, tentunya harus sesuai dengan keinginan dan kesukaan, secara generalnya mungkin bisa dijadikan gambaran dalam mengatur waktu,
1.       Planning/perencanaan
       Menentukan prioritas dan target (tentukan berdasarkan yg bersifat Wajib, Sunnah, Makruh,haram ). Sibukan pada yang wajib dan sunah, tinggalkan yang makruh dan campakan yang haram.
       Cakupan tujuan (Tujuan yang bersifat pribadi dan sosial/asas manfaat)
       Ciri tujuan yang baik: jelas, teukur ,realistis, punya jangka waktu.
2.       Pelaksanaan
·         Jangan menunda pekerjaan, kerjaan apa yang bisa dikerjakan
·         Konsisten terhadap prioritas kegiatan (wajib, sunnah, makruh, haram)
·         Mulailah dari hal-hal yang kecil, Mulai dari sekarang juga.
3.       Evaluasi
·         Evaluasi sejauh mana rencana terlaksana, evaluasi bisa harian,mingguan, bulanan ataupun tahunan.
·         Sabarlah dalam melakukan perubahan, tidak perlu drastis, yang penting berjalan secara terus menerus (istiqomah)
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar