Dalam bertindak dan bertingkah laku,hakikatnya di dasari
oleh bagaimana kita memandang dunia. Jika pikiran kita memandang diri kita
kecil dan tidak bisa apa-apa. Maka dunia akan terasa sempit, hati sempit dan
berkutat pada tindakan- tindakan kecil . Tetapi jika kita memandang diri ini
besar, maka dunia yang kita pijak akan teras luas, hati menjadi lapang, hidup
terasa lebih berharga dan kita akan lebih sibuk dengan tindakan- tindakan
penting dan besar.
Perlu kita sadari bahwa, kita diciptakan tidak ada yang bisa
menyamai, Kita adalah masterpice, Maha karya dari Allah swt yang dicipta begitu
sempurna. Jika Allah mencipta dengan begitu sempurna, maka salah satu wujud
syukur kita adalah dengan bertindak mencerminkan cara pandang kita. Bukan
berarti betindak dengan sombong dan jumawa, tetapi langkah- langkah kita
menunjukan sebuah kebesaran dengan tetap kerendahan hati.
Dunia yang dicipta tidaklah lebih besar dari pikiran kita
terhadap diri kita sendiri. Manusia dicipta dengan akal sebagai pembeda. Maka
berpikirlah dengan besar jangan di kerdilkan. Oleh sebab itulah kita diajarkan
agar berprasangka positif, baik pada diri kita sendiri maupun pada lingkungan. Karena
dengan begitu hidup yang kita jalani akan terasa lebih ringan, indah, dan
bertindak selaras dengan pikiran posistif kita.
Dunia akan merespon apa yang kita pikirkan dan lakukan, oleh
karenannya mulailah menyibukan dengan tindakan- tindakan positif. Berprasangka
posistif terhadap diri, lingkungan dan Tuhan, bukankah Prasangka Tuhan sesuai
dengan Prasangka Hamba terhadap-NYA.
Oleh karenannya, jangan merasa diri kecil dan tidak bisa apa-apa. Karena manusia dicipta sebagai mahakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar