Manusia adalah mahluk sosial yang sudah menjadi sunatullohnya untuk saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Hampir dalam seluruh aspek kehidupan kita selalu berinteraksi dengan orang lain. Dalam dunia pendidikan, pekerjaan, hobi, bisnis bahkan mau ke toiletpun ada interaksi sosialnya. Contohnya toilet berbayar.hha
Baik langsung deh saya, terinspirasi dari kejadian kemarin
pas di kelas saat kuliah, ada kejadian yang cukup membahagiakan dan berdampak
bagi kehidupan saya. Dan saya ingin sampaikan tentang hikmah yang bisa saya
ambil. Sering kita jumpai acara- cara seperti festival musik, tabligh akbar, acara
pernikahan, lomba 17 agustusan dan tentunya kalau bagi anak sekolahan, banyak
organisasi yang menyelenggarakan kegiatan. Jika di ambil garis linier, maka
kegiatan yang tadi saya sebutkan akan bertemu pada satu titik namanya manajemen
SDM (sumber daya manusia ). Dalam berorganisasi, kita akan berbicara tentang
seni memanage orang. Bagi organiasator/ aktivis tentunya pernah menjumpai dimana tugas- tugas yang diberikan tidak selesai,
rapat datang terlambat, bahkan tak datang tanpa konfirmasi, dan lama- lama etos
kerja menjadi menurun. Mungkin ini bisa menjadi salah satu solusi bagi
permasalahn yang demikian.
Pada hakikatnya, manusia ingin
dihargai, keberadaan mereka diakui, senang dengan pujian dan ingin memberikan
kontribusi. Nah ini yang perlu diperhatikan bagi para pemimpin(baca:semua orang
pemimpin). Terkadang hal seperti ini yang kita dianggap kecil tetapi sangat
berarti bagi yang lain. Jika sahabat seorang pemimpin organisasi, maka
pandai-padailah membangun keterikatan hati dengan anggotanya. Supaya etos
kerjanya meningkat dan roda organisasinya berjalan dengan baik dengan karya –
karya yang memberi manfaat. Hal ini memang sulit, tapi bukan suatau hal yang mustahil.
Tidak ada salahnya seorang pemimpin
memberikan reward pada anggotanya, reward itu bisa bermacam- macam, bisa barang
ataupun dalam bentuk yang lainnya. Tapi minimalnya reward secara verbal dengan
memberikan sebuah pujian atas kinerja yang baik dalam menyelesaikan tugas-
tugasnya.hal itu mungkin hal yang kecil tetapi berdampak besar. Dengan demikian
anggota akan merasa di hargai, dan diakui keberadaanya. Yang secara emosional
akan mendongkrak semangat dalam bekerja. Tapi tak perlu berlebihan, cukup
lakukan secara proporsional. Jika anggota melakukan kesalahan tentunya perlu
punishment, tetapi perlu ada seni dalam menyampaikannya. Tidak langsung dengan
nada tinggi sampai urat leher mau putus, semua ada masanya. Tetapi saran saya
adalah jika ada kesalahan, tegurlah secara baik- baik. Dan komunikasikan apa
penyebabnya, boleh jadi tugas yang diberikan adalah tugas yang kita anggap
mudah dan sederhana, tetapi bagi dia itu adalah titik lemahnya yang tidak
sesuai dengan kemampuannya. Disini kita tidak berbiacara tentang profesioanalitas
ya, tapi hanya ingin menekankan. Jika terjadi kesalahan maka jangan langsung
mencari siapa yang salah. Tetapi tanyakan
dulu pada diri sendiri, kenpa hal ini bisa terjadi. Boleh jadi, kesalahan ini
bersumber dari kita sendiri yang tak pernah kita sadari. Jangan sampai gara-
gara salah sangka, hubungan antar anggota jadi retak bahkan pecah. Nah balik
lagi tentang masalah pujian, memberikan pujian mungkin di anggap kecil, sepele
bahkan tidak penting. Tapi ini akan berdampak terhadap kinerja orang tersebut
yang tentuya berdampak pada kinerja organisasi yang digelutinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar