Senin, 30 Juni 2014

Cara Jitu Shalat Tarawih Tanpa Ngantuk

Pagi ini di tengah Ujian Akhir semester 6, saya menyempatan menulis tentang Tips and Trik supaya gak ngantuk saat shalat tarawih. Begini sahabat, base on experience biasanya kalau lagi shalat tarawih itu bawaanya ngantuk dan gak kuat buat shalat. Nah ini karena kita biasaanya makan yang terlalau berlebihan saat berbuka, segala macem di lahap, sop buah 2 mangkok, nasi satu piring, belum lagi kolak pisang.hhha
Saya rasa setiap orang pernah mengalami ngantuk kayak gini. Nah saya ingin berbagi tips supaya bisa terhindar dari ngantuk dan dapat memberikan performa ibadah yang optimal.
Saya akan sampaikan lewat sebuah cerita, sekitar 5 tahun yang lalu saat kakek saya masih ada, saya manggilnya akak. Jangan tanya kenapa saya manggil gitu yah, soalnya saya ikutin ibu, uwa dan saudara yang lain, Mereka semua manggil akak. Akak ini bukan kakek saya asli, tapi emang orang yang dituakan dan dekat dengan keluarga, tentunya masih ada garis turunan keluarga. Beliau yang mengajarkan saya banyak hal, mulai dari tata cara shalat, sampai cerita tentang rekam jejak masa mudanya dulu.
Ok langsung aja deh ya,ke soal tips menghindar dari rasa ngantuk.
Akak ini sering menginap di rumah saya, pada saat bulan ramadhan. Beliau ini tidak pernah makan bareng saat berbuka. Tapi cukup minum kolak saja dan satu linting tembakau, maklum kakek- kakek.
Shalatnya rajin dan seakan power full kalau lagi shalat, gak ada cape dan malesnya sama sekali. Nah ternyata memang beliau ini, makan beratnya di lakukan setelah shalat tarawih, jadi saat tarawih bisa kuat dan power full. Gak ngantuk- ngantuk maksudnya...ketangkep kan intinya.
Hematnya tips supaya tidak ngantuk shalat tarawih seperti ini:
1.       Jangan makan berlebihan saat berbuka, secukupnya saja.
2.       Saran saya makan berat dilakukan setelah shalat tarawih
Insyallah deh, kalau perut kita gak kembung- kembung amat. Shalatnya akan lebih khusyuk dan lebih full power.hhhe
Oh iya, saya sering bertanya- tanya kalau masuk bulan ramadhan, dan mungkin ini juga menjadi pertanyaan sahabat semua. Tentang shalat tahajud di bulan ramadhan, apakah boleh/tidak ? dan harusnya bagaimana ?
Jawaban ustad, ada yang bilang boleh saja shalat tahajud, jadi nanti kalau shalat tarawih tanpa shalat witir, sekalian setelah shalat tahajud.
Nah saya baru menemukan jawaban yang lebih meyakinkan diri saya pribadi tentang persoalan ini. Semoga ini bisa membantu sahabat yang lagi bingung juga.
Dari Dr. H. Aam Amiruddin, Msi dalam mengisi kajian percikan iman rutin setiap hari di Os radio (103.1 fm). Beliau menyampaikan bahwa,  dalam hadis imam bukhori dari Aisyah “ Rasulullah baik di bulan ramadhan ataupun di bulan- bulan biasa, Rasul shalat malam tidak lebih dari 11 rakaat  dengan kombinasi 4 rakaat salam, 4 rakaat salam dan witir 3 rakaat” . Dalam elaborasinya, beliau menyampaikan shalat tarawih adalah pengganti shalat tahajud di bulan bulan biasa. Jadi kalau sudah shalat tarawih tidak perlu lagi shalat tahajud. Kalau mau shalat tahajud berarti tidak shalat tarawih.
Yah memang ada hadis yang lain dan berbagai pendapat akan hal ini, belum lagi perberdaan kenapa shalat tarawih rakaatnya beda- beda. Saya rasa itu bukanlah suatu hal yang perlu di perdebatkan, karena hal itu  memang sudah terjadi sejak jaman para sahabat. Beliau juga menyampaikan, perbanyaklah amal- amal baik, tetapi amalan baik yang seperti apa ? yaitu amalan yang di contohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Wallahu’alam bi sawab.
Nah kalau mau lebih mendalam tentang landasan/ asal-usul jumlah rakaat shalat tarawih, sahabat bisa berkunjung ke situs berikut , semoga menambah ilmu, wawasan dan semoga bermanfaat.


Minggu, 29 Juni 2014

Senjata Penghancur Monster Malas

Pagi ini adalah pagi pertama di Bulan ramadhan 1435 H. Pagi yang cukup dingin dan menyegarkan. Malas ! kata yang muncul saat saya mencoba mencari bahan untuk tulisan saya ini. Saat jemari diatas laptop, tiba- tiba diam tak bernada, pikiran terus melayang mencoba mencari bahan yang bisa dituangkan dalam sebuah tulisan. Saat itu, tepatnya beberapa menit yang lalu, saya merasa malas untuk menulis. Terpintas pikiran mengurungankan niat menulis, tiba- tiba sepintas berpikir, kenapa tidak menulis tentang malas saja ya, kondisi yang beberepa menit lalu saya alami. Dan sekrang terdengar suara khas keyboard saya yang berirama dan bernada karena hentakan jemari yang tidak terhenti, syukurlah akhirnnya  dapet inspirasi.
Seandainya Malas itu berwujud, mungkin dia akan menjadi monster besar yang paling mengerikan yang pernah ada dimuka bumi. Lebih seram dari monster-monster yang sering dikalahkan sama power ranger. Malas itu datangnya dari diri, dari suana hati dan pikiran. Saya yakin setiap orang pernah  head to head dengan monster yang satu ini. Saling menyerang kedalam pikiran, dan tidak sedikit yang kalah karena tidak bisa mengeluarkan senjata pamungkas untuk menghalau monster yang satu ini. Akhirnya sang pahlawan pun kalah dan terpuruk. Ini asli kejadian loh dalam kehidupan kita sehari- hari, kita itu ibarat berperang dengan diri kita sendiri, dan musuh yang paling kuat adalah diri kita sendiri. Bukan teman atau tetangga, INGAT diri kita sendiri..
Hey kamu...ia kamu, kamu yang lagi baca tulisan ini, makasih ya sudah menyempatkan untuk membaca. Lanjutin ya, ada tips mengeluarkan senjata pamungkas penghancur monster malas.
1.      Bismillah saya BISA karena ISTIMEWA. Jangan ketawa ya, karena ini perang pikiran jadi beri sugesti yang positif, supaya di respon oleh tubuh kita. Malu dong kita dicipta dengan potensi yang istimewa tapi tak di gunakan.
2.      5 Menit aja, Pakasakan 5 menit aja mengerjakannya. Malas nulis, katakan 5 meniiiiit aja buat nulis. Langsung do it, Cuma 5 menit ini kan,gak lama.
3.      Tancap gas langsung, ibarat kita mau pergi, kendaraan yang uda dipanasin, masa ia mau di matiin lagi... uda tancap gas aja langsung, lanjutin ngerjainnya. Biasanya sih emang keterusan.
4.      Paksain jangan manja. Kalau kita lembek sama diri kita, maka dunia akan keras terhadap kita.
Nah kalau masih kalah terus, jangan salahin saya ya, karena INGAT musuhnya adalah diri kita sendiri dan yang bisa mengalahkannya ya kamu, bukan saya.hhe
Itu 4 senjata pamungkas yang bisa saya berikan, semoga bisa membantu, karena saya ingin, saya, sahabat dan kamu..ia kamu, bisa mengalahkan monster malas yang sering menghadang perjalanan kita menggapai CITA. Jangan sampai kalah and see you on top.



Sabtu, 28 Juni 2014

Target Ramadhan


Momentum Ramadahan adalah saat dimana pahala di lipatgandakan, Berlomba-lomba dalam amal kebaikan, dan saat rumah-rumah Allah berdenyut kencang diseluruh penjuru dunia. Islam adalah agama yang terstruktur dan sempurna. Allah memerintahkan untuk mempersiapkan kehidupan akhirat dengan melakukan amalan saleh di dunia . Hal ini memberi pelajaran bahwa kita harus memilki tujuan (VISI) dan menempuh dengan cara-cara baik (MISI) untuk menggapainya.
Jika ramadhan ini disia-siakan maka sungguh merugilah, karena tidak ada yang menjamin  kita akan sampai pada Ramadhan tahun depan. Jika Ramadhan ini adalah ramadhan terakhir kita, maka pintalah sama Allah supaya diberikan kesehatan dan kepanjangan umur agar bisa memberikan amalan-amalan terbaik saat ini, Shalat terkhusyuk, Bacaan Alquran yang tartil, do’a terdalam, senyuman tertulus, ucapan terbaik dan amalan-amalan terbaik lainnya.
Tantang diri untuk menempuh ramdhan dengan HEBAT dan ISTIMEWA,buat strategi untuk menempuhnya, targetkan capaian- capaian yang menantang dan berusaha untuk menggapainya. Yakinlah akan tercapai, dan ini ajang untuk pembiasaan amalan- amalan baik.
Nah berikut contoh sederhana dalam membuat target-target dalam bulan ramadhan semoga membantu, ciri tujuan yang baik adalah jelas, ringkas, terukur , dan berjangka waktu .

NO
SASARAN
Evaluasi
1.
Shalat Wajib Berjamaah 5x/hari
Tercapai
2.
Shalat tarawih full
Tecapai
3.
Khatam Alquran 2x plus arti
Tercapai
4.
Shalat Duha minimal 6 rakaat/hari
Tercapai 8 rakaat/hari
5.
Hafal Juz 30,29
Tercapai
6.
dst
dst


Jumat, 27 Juni 2014

Lazuardi Berseri



Kasih Tuhan Tiada Henti
Tanpa di pinta, kau diberi
Bodohnya insan yang tak mensyukuri
Detak jantung, gerak jemari  Kuasa Illahi

Lazuardi berseri silih berganti
Mentari, bulan taat Illahi
Tiada ingkar tiada iri
Titah Tuhan  hal Hakiki

Tuhan mencipta dengan sempurna
Tiada tanding tak terkira
Keseimbangan tak tercela
Keindahan tak terkata

Inspirasi:Jumat Cerah
Bandung,27 Juni 2014
      (Sumber gambar : http://ainzacha.blogdetik.com/)

Rabu, 25 Juni 2014

Tindakan Cerminan Cara Pandang Terhadap Dunia

Dalam bertindak dan bertingkah laku,hakikatnya di dasari oleh bagaimana kita memandang dunia. Jika pikiran kita memandang diri kita kecil dan tidak bisa apa-apa. Maka dunia akan terasa sempit, hati sempit dan berkutat pada tindakan- tindakan kecil . Tetapi jika kita memandang diri ini besar, maka dunia yang kita pijak akan teras luas, hati menjadi lapang, hidup terasa lebih berharga dan kita akan lebih sibuk dengan tindakan- tindakan penting dan besar.
Perlu kita sadari bahwa, kita diciptakan tidak ada yang bisa menyamai, Kita adalah masterpice, Maha karya dari Allah swt yang dicipta begitu sempurna. Jika Allah mencipta dengan begitu sempurna, maka salah satu wujud syukur kita adalah dengan bertindak mencerminkan cara pandang kita. Bukan berarti betindak dengan sombong dan jumawa, tetapi langkah- langkah kita menunjukan sebuah kebesaran dengan tetap kerendahan hati.
Dunia yang dicipta tidaklah lebih besar dari pikiran kita terhadap diri kita sendiri. Manusia dicipta dengan akal sebagai pembeda. Maka berpikirlah dengan besar jangan di kerdilkan. Oleh sebab itulah kita diajarkan agar berprasangka positif, baik pada diri kita sendiri maupun pada lingkungan. Karena dengan begitu hidup yang kita jalani akan terasa lebih ringan, indah, dan bertindak selaras dengan pikiran posistif kita.

Dunia akan merespon apa yang kita pikirkan dan lakukan, oleh karenannya mulailah menyibukan dengan tindakan- tindakan positif. Berprasangka posistif terhadap diri, lingkungan dan Tuhan, bukankah Prasangka Tuhan sesuai dengan Prasangka Hamba terhadap-NYA.
Oleh karenannya, jangan merasa diri kecil dan tidak bisa apa-apa. Karena manusia dicipta sebagai mahakarya.

Selasa, 24 Juni 2014

Urgensi Waktu


Dimensi waktu adalah dimensi dimana kita berada, dan perspektif orang dalam memandangnya pun mungkin berbeda. Bagi seorang muslim, waktu adalah kehidupan, kehidupan yang akan di pertanggungjawabkan. Mungkin setiap orang tahu, tetapi hanya sedikit yang mencerminkan keyakinannya.
Sebenarnya Seberapa penting waktu itu ? Mungkin kita harus kembali memahami dan lebih memaknai tentang pentingnya sebuah waktu. Dari Muadz bin Jabal Ra. Berkata : Rasulullah Saw. bersabda :" Tidak akan tergelincir kedua kaki manusia kecuali setelah ditanya empat hal, tentang Umurnya bagaimana dia habiskan, masa mudanya untuk apa dia manfaatkan, hartanya dari mana dia dapatkan dan kemana dia dinfakkan, ilmunya apa yang dia perbuat dengannya?"
Sungguh merugi bagi kita, jika menyia-nyiakan waktu yang tak bisa tergantikan, Karena waktu memilki karakter :
  1. cepat berlalu (Qs. 79:46)
  2. tak  tergantikan
  3. modal kehidupan akhirat
  4. harta termahal
satu menit yang lalu adalah satu menit yang tidak akan pernah kembali dan tidak bisa terganti. Jika memanfaatnya untuk ibadah tentunya kita termasuk orang yang beruntung. Tapi hal yang berbeda jika satu menit itu kita pergunakan dengan hal yang sia-sia apalagi berbuat dosa, Naudzubillah.
Oleh karenanya tentu dirasa penting untuk mengatur waktu, karena hal ini akan menolong kita dalam banyak hal, diantaranya :
  1. Menentukan prioritas kerja dalam kehidupan
  2. Mencapai target dengan cepat, tepat dan baik.
  3. Meningkatkan kapabilitas & profesionalisme
  4. Mengefektifkan waktu-waktu luang
  5. Meminimalisir pemborosan tenaga, dana & waktu.
Jika diatas lebih membahas tentang (WHY) atau urgenitas dari waktu, mungkin akan lebih elok jika sedikit sharing tentang (HOW TO), Bagaimana kita mengatur waktu . Banyak cara dan model dalam mengatur waktu, tentunya harus sesuai dengan keinginan dan kesukaan, secara generalnya mungkin bisa dijadikan gambaran dalam mengatur waktu,
1.       Planning/perencanaan
       Menentukan prioritas dan target (tentukan berdasarkan yg bersifat Wajib, Sunnah, Makruh,haram ). Sibukan pada yang wajib dan sunah, tinggalkan yang makruh dan campakan yang haram.
       Cakupan tujuan (Tujuan yang bersifat pribadi dan sosial/asas manfaat)
       Ciri tujuan yang baik: jelas, teukur ,realistis, punya jangka waktu.
2.       Pelaksanaan
·         Jangan menunda pekerjaan, kerjaan apa yang bisa dikerjakan
·         Konsisten terhadap prioritas kegiatan (wajib, sunnah, makruh, haram)
·         Mulailah dari hal-hal yang kecil, Mulai dari sekarang juga.
3.       Evaluasi
·         Evaluasi sejauh mana rencana terlaksana, evaluasi bisa harian,mingguan, bulanan ataupun tahunan.
·         Sabarlah dalam melakukan perubahan, tidak perlu drastis, yang penting berjalan secara terus menerus (istiqomah)